Adakan Mimbar Bebas Dadakan: Pengenalan UKM dan UKK Universitas Jadi Korban

NewNews – Rabu (16/08) Pengenalan Budaya Akademik Kemahasiswaan (PBAK) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya hari ketiga, seharusnya diisi dengan pengenalan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan Unit Kegiatan Khusus (UKK) universitas, justru tidak terealisasikan.

Ketidakjelasan rundown dan koordinasi antara panitia PBAK fakultas dan Senat Mahasiswa Universitas (SEMA-U), mengorbankan tidak hanya MABA tetapi juga UKM dan UKK Universitas. Demo UKM dan UKK yang seharusnya dimulai pukul 07.00 WIB justru tergantikan dengan mimbar bebas yang dipelopori oleh SEMA-U di depan rektorat.

Tepat pukul 09.00 WIB, mahasiswa baru diarahkan menuju Sport Center (SC) untuk mengikuti rangkaian acara pengenalan UKM dan UKK universitas. Namun sesampainya di gedung SC, mereka mendapat penolakan dari Mahir selaku Wakil Dekan III Fakultas Syariah dan Hukum. Ia tidak terima karena penyampaian materi darinya dialihkan dengan pengenalan UKM dan UKK universitas. Mengingat waktu telah melewati batas rundown dan harus dilanjutkan dengan rangkaian acara di fakultas masing-masing. Penolakan tersebut berakhir dengan pengusiran mahasiswa fakultas lain untuk keluar dari SC.

β€œSudah, sudah, daripada konflik keluar saja, kembali ke fakultas masing-masing,” seru Mahir.

Setelah mahasiswa baru meninggalkan gedung SC, beberapa UKM dan UKK universitas mulai melayangkan kritik dan protes terhadap SEMA-U dan pihak rektorat. Mereka tidak terima, hasil jerih payah latihannya selama ini tidak jadi ditampilkan. Menanggapi hal tersebut pembina UKM Paduan Suara Mahasiswa (PSM) mengungkapkan kekecewaannya, akan tetapi ia juga memberi solusi dengan meminta pihak rektorat untuk mengadakan pertemuan antara SEMA-U dengan perwakilan UKM dan UKK universitas serta meminta klarifikasi atas kejadian ini.

β€œMungkin pak Warek, anak-anak perwakilan UKM dan UKK bisa meminta jawaban atas apa yang terjadi saat ini. Yang mengecewakan seluruh UKK dan UKM yang akan presentasi di depan ribuan mahasiswa baru,” tutur Amin Lubis.

Pihak rektorat pun memutuskan untuk mengadakan Expo Campus sebagai pengganti dari ketiadaan pengenalan UKM dan UKK universitas. Dengan catatan harus lebih mengesankan dibanding tahun lalu yang dinilai kurang memberi imbas yang besar pada mahasiswa baru.

β€œAku minta perwakilan UKM dan UKK untuk berkoordinasi dengan pihak rektorat untuk mempersiapkan Expo Campus yang rencananya akan dilaksanakan pada awal bulan September,” ucap Wakil Rektor III, Abdul Muhid. (dwh/shm/alv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *