Dampak Banyaknya Event Bagi Produktivitas Mahasiswa dan Dosen

Adanya berbagai kegiatan pada akhir semester tahun ini yang diadakan oleh tingkat fakultas maupun tingkat universitas UIN Sunan Ampel baik dari mahasiswa sendiri, seperti dari himaprodi dan UKM tentunya memiliki rencana strategis untuk mewujudkan visi misi fakultas sebagaimana dengan isi pedoman Tri Dharma perguruan tinggi yang mengarah pada upaya kompetitif untuk menciptakan fakultas dan perguruan tinggi yang unggul. Akan tetapi adanya dampak bagi civitas akademik terkait ketidaksesuaian waktu dalam sistem pembelajaran dengan banyaknya kegiatan tersebut, dosen terhalang untuk melakukan kewajiban lainnya seperti mengajar di bangku perkuliahan dan menurunnya produktivitas mahasiswa di bangku perkuliahan.Β 

Banyaknya event yang diadakan oleh tingkat fakultas maupun universitas jelas memberi dampak yang menimbulkan perubahan secara signifikan pada rutinitas civitas akademik, khususnya bagi mahasiswa dan dosen,

β€œMenjelang pada akhir perkuliahan ini tentu banyakΒ kegiatan yang diadakan mahasiswa seperti dari himaprodi, UKM, dan yang lainnyaΒ  Dilihat dari sisi positifnya, mahasiswa bisa mengekspresikan gagasan dan ide mereka dengan mengaktualisasikanya pada event-event yang diadakan. Event tersebut menjadi media pembangun skill mahasiswa, maka dari itu kegiatan tersebut perlu diapresisasi, terkait dengan jangka waktu yang berdekatan dan sebagainya, dalam penentuan waktu pelaksanaannya itu sudah diluar kapasitas pihak fakultas dan kami tidak berhak untuk mengintervensi mahasiswa.” sebagaimana penuturan dari Ries Dyah Fitriyah, M, Si, selaku Wakil Dekan IIΒ  FDK.

Dari perubahan signifikan yang terjadi pada kalangan mahasiswa tidak serta merta membawa pada dampak buruk, mengingat dengan diadakannya event juga sebagai media penunjang kreativitas mahasiswa.β€œKarena mahasiswa memiliki ruang untuk mengekspresikan kreativitas mereka, dan hal tersebut juga menjadiΒ  bagian dari upaya untuk menunjang sistem akademik, dan itu telah menjadi bagian dari sistem demokrasi yang berlaku di perguruan tinggi. Jika memang adanya crash antar kegiatan satu dengan yang lainnya, pihak organisasi yang terkait bisa duduk dan berdiskusi bersama melalui mediasi dari pihak DEMA fakultas”. Ujar Bu. Ries.

Bu Ries juga menambahkan,”Event yang dikhususkan untuk mahasiswa merupakan tagihan dalam ranah tugas dekan, salah satunya yaitu prestasi mahasiswa di tingkat nasional-internasional yang akan muncul dalam salah satu item akreditasi brand perguruan tinggi.

β€œPun dalam kegiatan ranah fakultas, kami memberi kebebasan pada mahasiswa dan tidak memaksa semua mahsiswa untuk turut mengikuti kegiatan tersebut, hanya sebagian mahasiswa yang ahli dan berpotensi dalam bidang pada kegitan yang diadakan. Jika semisal tidak ada mahasiswa yang berpartisipasi pada kegiatan tersebut, maka mahasiswa sendiri yang tidak mendapatkan benefitnya, dan prodi juga harus mengatur kegiatan tersebut agar tidak ada ketertinggalan mahasiswa pada perkuliahannya.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *