PBAK Hari Pertama Diwarnai Protes Mahasiswa, Rektor : Itu Lumrah!

NewNews – UIN Sunan Ampel Surabaya menyelenggarakan Pengenalan Budaya Akademik Kemahasiswaan (PBAK) pada tanggal 14-16 Agustus 2023. Acara ini dilaksanakan di dua kampus secara serentak, yakni kampus Ahmad Yani dan Gunung Anyar. Pada saat pengukuhan mahasiswa baru terjadi beberapa kericuhan terkait audiensi Uang Kuliah Tunggal (UKT).

Kericuhan tersebut terjadi di tengah-tengah penyampaian pidato Rektor UINSA, Akhmad Muzakki. Protes β€œUKT Larang” diteriakkan oleh mahasiswa dari seluruh fakultas memenuhi Gedung Sport Center (SC) Kampus Ahmad Yani. Audiensi tersebut memakan waktu yang cukup lama hingga akhirnya salah satu dosen Moh. Ali Aziz menenangkan kericuhan tersebut dengan membaca sholawat bersama. Akan tetapi, hal tersebut tak mampu meredam kericuhan yang kembali memanas dan membuat jajaran pimpinan universitas turun dari podium setelah menutup pengukuhan dan pelantikan mahasiswa baru dengan ketok palu.

Namun rektor menanggapi dengan enteng kericuhan audiensi mahasiswa tersebut dengan meyakini bahwa hal tersebut akan selesai dengan sendirinya.

β€œSaya tidak menganggap hal tersebut sebagai sebuah kericuhan, saya juga selaku orang tua mereka sebagaimana orang tua mereka telah mempercayakan anak mereka di UINSA, hal ini bisa kita bicarakan dengan baik atau bisa disebut dinamika dan proses, nanti akan selesai dengan sendirinya,” ujar Muzakki.

Ia mengatakan bahwa kejadian tersebut sudah menjadi hal yang lumrah dan pihak rektorat telah melakukan banding UKT dari mahasiswa sebelumnya, Muzakki juga menambahkan bahwa UKT menyesuaikan dengan kondisi finansial tiap golongan.

β€œProses itu sudah sering terjadi dan selama ini UINSA juga sudah melakukan proses banding UKT, keringanan, dan lain-lain, terkait UKT sudah jelas berbeda dengan SPP yang flat dan merata pada seluruh golongan, akan tetapi untuk UKT menyesuaikan dengan finansial tiap golongannya,” pungkasnya.

Kericuhan yang terjadi ternyata tidak hanya menyinggung masalah UKT, akan tetapi dari Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) dan Senat Mahasiswa (SEMA) antar fakultas memiliki niat tersendiri untuk menyinggung masalah PBAK dibalik audiensi UKT, sebagaimana yang disampaikan oleh Elang Akbar selaku ketua DEMA Fakultas Dakwah.

β€œSebenarnya poin utama yang kita singgung dalam PBAK hari ini bukan perihal UKT, melainkan kita menyinggung proses pelaksanaan PBAK melalui audiensi UKT, hal ini yang kami khawatirkan seperti kejadian PBAK di UIN Surakarta yang pelaksanaannya dibekukan,” ungkapnya

Menurutnya, kericuhan audiensi yang memakan waktu cukup lama, membuat rangkaian acara akhirnya tidak sesuai dengan rundown. Elang menganggap rangkaian PBAK yang tidak kondusif disebabkan oleh konsep PBAK dari rektorat yang tidak jelas.

β€œSekalipun tanpa adanya kericuhan yang terjadi saya yakin acara PBAK tidak kondusif dari awal, rundown tidak jelas, masih ngambang semua dan pemberian rundown dari rektorat turun mendadak H-4 acara,” tuturnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *